21 Maret 2013

memandangi masa lalu...

"kamu disini?" tanya ku heran ketika mendapati sosoknya tengah duduk di bangku taman yang biasa aku datangi. mendengar suara ku dia langsung bangkit dari bangku taman tersebut. wajahnya agak memerah ketika itu. mungkin jika pria ini keturunan bule sekarang wajahnya pasti seperti "kepiting rebus" saking merahnya. tapi untung saja pria satu ini berkulit coklat.
aku sadar aku telah mengagetkannya, tapi sendiri juga terkaget ketika melihat sosoknya disini. biasanya jika aku kesini dia tak pernah ada. sosoknya tak pernah hadir. bahkan di saat aku menantikan kehadirannya dia tak kunjung tiba. tapi sekarang tiba-tiba dia ada di hadapanku-seorang diri-termenung duduk di bangku taman yang biasa kami datangi-dulu.
"aku...aku sedang beristirahat," jawab pria itu tergagap.
aku tersenyum mendengar jawabannya. "aku tau kamu berbohong." aku kembali tersenyum-iblis.
dia tertunduk. terdiam. tak mampu lagi berkata apa-apa. suasana ketika itu hening. hanya desiran angin yang terdengar di antara pertemuan kami berdua.
"kamu kenapa kesini?" tanya ku lagi.
"aku rindu tempat ini. sudah lama aku ingin ke tempat ini, tapi aku tidak pernah punya waktu," jawabnya jujur.
"terlalu sibuk sama pacar!" ucap ku sinis.
dia langsung menyanggah, "aku tidak pernah punya pacar! kamu tau, semenjak kita jalan masing-masing aku masih sendiri. entahlah rasanya aku tidak mau melirik wanita lain selain kamu."
"gombal!"
"ini bukan gombalan!"
aku terus beradu argumen dengannya. sampai akhirnya dia mengalah dan mengalihkan pembicaraan, "kamu kenapa kesini?"
"aku setiap hari kesini," jawab ku ringan. dia menunjukan wajah tidak percaya. "walau sesibuk apapun aku tetap menyempatkan untuk kesini," ujar ku (sedikit) menyindir perkataannya tadi.
"tujuan kamu kesini apa?"
"disini aku bisa lihat pemandangan masa lalu kita. karena aku tau masa lalu kita itu tak akan pernah lagi bisa terulang. makanya aku melihat rekaman itu lagi." perlahan air mata ku turun membasahi pipi. sukses air mata ini mempermalukan aku di depan dia. tapi apa daya aku tak sanggup menahan air mata itu supaya tidak jatuh. dan aku sudah tak bisa menahan semuanya lagi. aku benar-benar ingin semua yang ada di hati ini terungkap semua; aku masih mencintainya!
melihat aku menangis, perlahan dia menunjukan wajah kesedihan. "maaf dulu aku mengakhiri ini semua secara sepihak. aku ingin tanya satu hal lagi, kenapa kamu suka memandangi masa lalu itu?"
"karena masa lalu kita indah. indah! melihat kebahagiaan kita dulu, kemesraan, kesedihan, semuanya buat aku rindu. jujur, aku ingin masa lalu itu terulang lagi walaupun hanya sekali. tapi...rasanya mustahil." aku tersenyum kecut.
"kamu ingin mengulangnya? aku juga!" dia tersenyum manis kepadaku. dia mulai mengenggam jemari ku. aku merasakan sentuhan hangat tangan itu lagi :')

Tidak ada komentar: