aku memperhatikanmu dalam diam. aku menyayangimu dalam diam. aku mencintaimu dalam diam. ya, semua ini aku lakukan dalam diam.
aku menutup rapat tentang perasaan ini terhadapmu. aku takut mengacaukan keadaan yang berjalan sekarang ini. aku takut kamu akan menjauh. untuk sekarang saja kamu sudah menjaga jarak dariku. aku tidak tau alasannya, tapi aku merasakan jarak ini. tapi satu hal yang tidak pernah aku tau, berapa jarak yang kamu buat terhadapku? aku ingin tau, supaya aku bisa menghapus jarak tersebut sedikit demi sedikit.
untuk sekarang aku hanya bisa menatapmu secara diam-diam. aku melirikmu secara sembunyi, dan ketika retina mataku menangkap sosokmu jantung ku langsung berdetak lebih cepat. aku tidak tau hubungan antara mata dengan jantung. tapi ketika itu, memang mereka yang berperan secara aktif di dalam tubuhku. aku suka memperhatikan setiap gerak-gerikmu, semua kegiatanmu, semua kelakuanmu. aku tidak tau motifnya apa, tapi yang aku tau aku senang melakukan kegiatan itu secara sembunyi-sembunyi. aku merasa ada magnet tersendiri pada dirimu terhadap mataku. seolah dirimu magnet berkutub S dan mataku berkutub U, dan ketika kedua utub itu dihadapkan mereka akan saling tarik-menarik.
aku ingin kamu tersadar oleh perasaan ini. aku ingin kamu lebih peka terhadap perasaan yang aku rasakan saat ini. tapi sayang kamu tidak cukup peka dengan perasaan ini. sampai saat ini kamu masih membiarkan perasaan ini berlari sendirian, tanpa pernah mau kamu untuk mengejarnya.
aku tau ini emansipasi-yang mana tidak harus lelaki dulu yang memulai. tapi aku tidak punya banyak nyali untuk memberitahukan semua yang ada di hati ini. aku terlalu takut dengan keadaan. aku tidak pernah berani dengan semua resiko. mungkin, aku tetap bertahan dengan diam seperti ini. untuk saat ini aku akan tetap bungkam dengan perasaan ini dan tetap melakukan kegiatan rutin ku setiap hari. suatu saat-aku yakin-kamu sendiri yang akan membongkar perasaan yang ada di hatiku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar