sepenggal cerita anak sampah

Tuhan, bolehkah aku bercerita tentang kepahitan dunia ini? aku tak bisa menahannya lagi Tuhan. semua begitu sakit untuk aku pendam sendiri.

Tuhan, mengapa semua menghakimiku? mereka membiarkanku seorang diri disini. dan saat itu mereka tak mau menyapaku, bahkan menoleh kepada ku pun tidak.

Tuhan, apa salahku? sehingga tak ada manisnya dunia yg aku rasa. aku begitu lelah menghadapi kerasnya dunia. bukan aku tidak bersyukur, tapi inilah yang aku rasa saat ini. aku hanya hambaMu yang lemah tak berdaya yang tak bisa berbuat apapun juga.

Tuhan, kenapa orang yang aku sayang menjauhiku? kenapa mereka jauh? apa aku tak begitu penting bagi mereka? apa aku hanya mereka anggap sampah yang tidak patut diperhatikan sekalipun. tapi seburuknya sampah, bukankah sampah perlu diperhatikan juga? dibuang ke tempat yang semestinya misalnya. ya, mereka juga bisa melakukan itu terhadapku. membuangku ke tempat yang seharusnya-tempat yang mereka tak mau melihatku lagi. tapi kenapa mereka hanya membiarkan ku di tepi jalan hingga akhirnya aku diinjak-injak oleh semua yang tak memperdulikanku.

Tuhan, aku tak ingin sendirian. aku tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini selain mereka. aku terlalu takut untuk ditinggal sendiri. aku ingin mereka kembali.

Tuhan, ataukah ini memang jalan takdirku? sendiri. berteman sepi. tanpa ada siapa-siapa di sisi. kalau memang begini, aku tak bisa jalani ini. aku tak sanggup melangkah di atas dunia yg kejam ini.

Tuhan, kembalikan mereka ke pelukan ku lagi. aku butuh mereka untuk mendampingiku. aku juga ingin seperti yang lain-yang bahagia bersama makhlukMu yang lain. aku tak ingin sendirian disini.

Tuhan, apakah takdirku bisa dirubah? maaf aku terlalu banyak permintaan kepadaMu. tapi aku hanya makhluk lemah. aku ingin takdirku bahagia seperti yang lain Tuhan. aku tak ingin ada kesedihan lagi. aku mohon, kembalikan mereka lagi.